Hujan membuat tanah menjadi gembur dan subur bagi tanaman. Air hujan yang diserap tanah juga bisa menjadi cadangan air yang dibutuhkan manusia.
Memang, ada kalanya hujan juga menyebabkan bencana, seperti tanah longsor dan banjir. Namun, kalau ditelusuri, bencana tersebut timbul akibat ulah manusia juga. Misalnya, menebangi pohon atau membabat hutan sembarangan, membuang sampah di sungai, dan menutup daerah resapan air (tanah kosong) dengan bangunan.
Masih ada lagi bahaya dari hujan yang juga timbul akibat aktivitas manusia, yaitu hujan asam.
Asal usul hujan asam
Hujan asam adalah hujan yang memiliki pH (derajat keasaman) di bawah 5,6. Hujan asam ini timbul akibat polusi udara.
Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1852. Ketika itu, Robert Angus Smith berhasil menemukan hubungan antara hujan dengan polusi udara. Hujan asam dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris.
Secara alami, hujan asam dapat terjadi akibat semburan gunung berapi. Tapi, sekarang ini hujan asam lebih banyak terjadi akibat aktivitas manusia yang menyebabkan polusi udara, seperti asap pabrik maupun asap kendaraan bermotor.
Apa bahayanya?
1. Bagi tanaman
Jika zat-zat yang terkandung dalam hujan asam terserap oleh tanaman, maka tanaman itu akan rusak dan kemudian mati.
2. Bagi hewan
Hewan pun akan tercemar hujan asam, lebih-lebih hewan air seperti ikan. Ikan tidak dapat hidup dalam air yang memiliki pH rendah.
3. Bagi bangunan dan benda logam
Gedung-gedung dan bangunan bersejarah, seperti candi dan bangunan tua lainnya, juga akan mengalami kerusakan akibat guyuran hujan asam terus-menerus. Selain itu, benda-benda yang berasal dari logam pun akan cepat berkarat dan keropos.
4. Bagi manusia
Hujan asam dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti penyakit saluran pernapasan, penyakit kulit, bahkan kanker.
Cara mencegah
Nah, untuk mencegah terjadinya hujan asam, salah satu caranya adalah mengurangi penyebabnya, yaitu polusi udara.
Untuk mengurangi polusi udara, caranya adalah mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dan mengganti bahan bakar minyak dengan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, seperti gas, tenaga matahari, tenaga angin, dan sebagainya. Dengan cara seperti itu, kita ikut menyelamatkan bumi dan kehidupan kita sendiri.
Sumber : http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Sekitar-Kita/Sains/Awas-Hujan-Asam!(Fida Natalia/Girls)
No comments:
Post a Comment