Terapi ikan, Anda mengenalnya kan? Terapi yang tengah menjadi tren di sejumlah negara termasuk Indonesia ini melibatkan ikan kecil untuk menggigit sel-sel kulit mati. Klien cukup mencelupkan kaki mereka ke kolam dangkal penuh dengan ratusan ikan kecil Garra Rufa, kemudian membiarkan sang ikan 'bekerja' menggigiti lapisan kulit mati Anda.
Namun, berhati-hatilah. Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau luka terbuka berisiko tertular infeksi melalui terapi ini.
Adalah organisasi Health Protection Agency (HPA) yang
mengingatkan hal ini dan menyarankan orang dengan diabetes atau psoriasis untuk tak melakukaan terapi ini.
Adalah organisasi Health Protection Agency (HPA) yang
mengingatkan hal ini dan menyarankan orang dengan diabetes atau psoriasis untuk tak melakukaan terapi ini.
Bahkan, juru bicara HPA menyebut risiko paling 'menyeramkan' dari terapi ini, yaitu kemungkinan tertular hepatitis atau HIV/AIDS.
Dr Hilary Kirkbride, konsultan ahli epidemiologi di HPA, menyatakan infeksi dapat ditularkan dalam berbagai cara - dari ikan ke orang selama proses menggigit, dari kontak dengan air yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang melalui berbagi tangki yang sama.
Di Inggris, terapi ini tengah populer. Di salon-salon, spa ikan, demikian diistilahkan, dibanjiri pelanggan.
Spa ikan telah dilarang di beberapa negara bagian AS.
Meskipun peringatan terakhir, perlakuan memanjakan telah dianut oleh para
Beberapa selebriti dan bintang olahraga juga menjadi pelanggannya, termasuk pemain sepak bola Manchester City Vincent Kompany, dan presenter TV kondang Amy Childs dan James Argent.
( REPUBLIKA.CO.ID, LONDON)
***
Mau Aman Jalani Terapi Ikan? Ikuti Tipsnya
Meski berisiko terserang HIV dan Hepatitis C, namun bukan berarti fish spa alias terapi ikan sama sekali tidak baik bagi tubuh kita. Asalkan salon yang menyediakan perawatan terapi ikan ini betul-betul menerapkan standar kebersihan dan kesehatan bagi pelanggannya.
Dr Hilary Kirkbride, konsultan epidemiologi dari HPA, menyarankan agar salon yang menyediakan perawatan pedicure ini, memastikan kondisi kesehatan pengunjung untuk mencegah munculnya risiko penularan penyakit. Kaki pengunjung sebaiknya tidak mengalami luka terbuka atau penyakit kulit apa pun. Selain itu, air di dalam tangki sebaiknya diganti setiap kali digunakan oleh satu orang.
Perawatan fish spa dilakukan untuk membuang sel-sel kulit mati pada bagian kaki. Untuk melakukannya, kita akan diminta mencelupkan kedua kaki ke dalam air di mana terdapat ratusan ikan kecil bernama Garra Rufa yang akan menggigiti kulit mati dari kaki. Seusai melakukan terapi ini selama sekitar 20 menit, kaki kita diyakini akan menjadi halus karena bagian-bagian yang kasar sudah dimakan oleh ikan.
Agensi yang bertugas melindungi masyarakat dari ancaman penularan penyakit tersebut mendapati, bahwa tangki air berisi ratusan atau ribuan ikan tersebut mengandung mikroorganisme. Masalah bisa timbul akibat bakteri yang dipindahkan oleh ikan-ikan dari air di dalam tangki tersebut, atau dari satu pengguna ke pengguna lain jika airnya tidak diganti.
Nah, bila standar higienitas ini diikuti oleh salon-salon yang mengoperasikan perawatan ini, bisa dipastikan tak ada masalah yang perlu ditakuti. Untuk Anda sendiri, sebaiknya amati dulu standar kebersihan pada salon langganan Anda sebelum menjalani perawatan.
(TRIBUNNEWS.COM)
***
No comments:
Post a Comment