wellcome

Hi5 Layouts

Friday 18 February 2011

Apa itu Bakteri Sakazaki dan Bagaimana Cara Mencegahnya ?

Apa itu E. Sakazaki ?....Mungkin pertanyaan itu yang sekarang muncul di kalangan orang tua, khususnya yang masih mempunyai bayi. Di Indonesia, bakteri Sakazaki “tenar” sejak tahun 2008 lalu. Ketika itu berdasarkan penelitian yang di lakukan IPB terhadap 74 sampel susu formula, 13,5 persen di antaranya mengandung bakteri berbahaya tersebut. Hasil tersebut merupakan kelanjutan dari penelitian yang di lakukan sebelumnya dari tahun 2003 hingga 2006.

Sebenarnya Bakteri Sakazaki itu apa ?

Sakazaki atau yang lengkapnya Enterobacter Sakazaki merupakan merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif, berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora.

Apa itu Endometriosis?

Bila seorang wanita mengalami sedikit kram perut pada hari pertama, atau hari kedua, masa haidnya, sebenarnya hal itu dianggap masalah biasa, karena lebih dari separuh jumlah wanita mengalaminya. Setiap wanita akan mengalami sekitar 400 kali haid sejak pertama kali mereka mendapatkannya, atau akan mengalaminya selama 33 tahun dalam hidupnya menjelang menopause (masa berhenti haid). Kram sewaktu haid itu bisa berupa rasa nyeri di perut bagian bawah atau paha. Bahkan ada yang merasa mual, muntah, diare, dan sakit kepala.



Tetapi, sekitar 10% wanita yang menderita endometriosis mengalami rasa nyeri yang demikian hebat, sehingga perlu minum obat untuk dapat melakukan kegiatan rutinnya. Di antara mereka itu terdapat selebritis kondang, seperti Marilyn Monroe, Susan Sarandon, Louise Redknapp, Karen Duffy. Semua itu dimulai dari gangguan haid, yang terjadi entah mengapa, dan masih menjadi misteri bagi kalangan medis.

Pencemaran Susu Formula: Enterobacter sakazakii

Jangan menganggap remeh masalah pengenceran susu formula. Ini bukan main-main karena data di Afrika bisa dijadikan gambaran; 30 % bayi meninggal sebelum usia satu tahun karena pemberian susu dengan air tidak bersih dan cara pengenceran yang salah. Pengenceran yang tidak tepat tidak hanya membuat si kecil sakit atau kurang gizi, tapi juga menyebabkan komplikasi lain. Itulah mengapa, komposisi air dan susu dengan takaran yang tepat amat dibutuhkan.



Salah satu cemaran yang sebaiknya disikapi dengan sangat serius, adalah cemaran susu oleh bakteri. Hal ini sesuai dengan berbagai berita yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Keresahan masyarakat diawali dengan pemberitaan hasil penelitian tim peneliti IPB yang berkesimpulan bahwa 23 % susu formula mengandungEnterobacter sakazakii.

Bagaimana Mengenali Susu Palsu atau Susu Campuran?

Maraknya pemberitaan pencemaran susu Formula , ada baiknya juga kita mengetahui bagaimana mengenali susu palsu, susu campuran atau susu yang sudah terkontaminasi bakteri:


1. Warna Susu


Warna alami susu adalah putih dan tidak bening. Hal ini disebabkan oleh pantulan cahaya yang mengenai bagian-bagian terkecil yang tersebar dalam susu, seperti butiran-butiran lemak. Berdasarkan hal tersebut, jika ditemukan warna yang tidak biasa pada susu, seperti warna biru, merah, atau kuning, maka hal itu menunjukan adanya sesuatu yang tidak alami dalam susu. Susu semacam ini tidak boleh langsung di minum begitu saja atau dijadikan sebagai bahan membuat makanan.

Warna biru menunjukkan adanya mikroba bacteyanogenes.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...