Laman

Saturday, 19 March 2011

Khasiat Buah Pir (Pear)



HAMPIR semua orang tahu dan kenal buah pir hanya sebagai makanan 'pencuci mulut'.
Mungkin lebih daripada itu, ia hanya dianggap sebagai makanan pembekal serat.
Dari penelitian di ketahui bahwa buah pir sebenarnya mempunyai banyak khasiat.

Sebagaimana buah durian, rambutan dan sebagainya, buah pir juga terdiri daripada beberapa jenis.
Ada pir berwarna merah, ada yang berwarna merah hati, ada juga berwarna coklat dan tidak kurang juga pir yang kulitnya bercapuk-capuk.
Kebanyakan pir yang diimport ke sini berwarna hijau. Buah pir ini juga terdiri daripada beberapa nama mengikut warnanya.
Pir hijau diberi nama Anjou dan musimnya dari September hingga Jun. Ada juga yang diberi nama Red Anjou dan musimnya dari September hingga Mei.
Pir Nelis (kulitnya bercapuk-capuk) mula dituai antara Ogos dengan Disember sementara musim untuk pir Seckel yang berwarna merah hati ialah dari September hingga Februari.

Pir Bartletts hijau dan merah menyala tetapi bentuknya lebih panjang daripda pir Anjou merah. Ia dipetik dari Ogos hingga Disember.

Buah pir termasuk dalam genus Pyrus dan family Rosaceae. Seperti halnya buah apel, buah pir termasuk juicy fruit karena kandungan airnya yang sangat tinggi. Buah ini mempunyai berat rata-rata 160 gram dengan panjang 18 cm dan lebar 8 cm. Karakternya yang membawa kesegaran membuat buah pir sangat digemari konsumen. Berikut ragam kegunaan bila kita mengkonsumsi buah pir:

Buah pir tergolong tanaman yang kaya akan  gizi, di antaranya adalah . provitamin A , kalium, serat pangan (dietary fiber), vitamin C, vitamin K, dan tembaga. Menurut The George Mateljan Foundation (2006), kandungan serat pangan pada buah pir termasuk dalam kategori baik. Konsumsi satu buah pir telah memenuhi 19,8 persen kebutuhan tubuh akan serat pangan setiap hari. Selain berkhasiat sebagai anti kanker, buah yang kulitnya bewarna kuning ini juga bersifat anti bakteri. rasanya yg segar dan banyak mengandung air membuatnya dapat dijadikan santapan ringan setiap hari.



Vitamin C dan K

Buah pir merupakan sumber vitamin C yang baik. Konsumsi satu buah pir cukup untuk memenuhi 17 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari. Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas. Selain itu, vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.

Kandungan vitamin K pada buah pir juga cukup baik. Konsumsi satu buah pir cukup untuk memenuhi 15 persen kebutuhan tubuh akan vitamin K setiap hari.

Vitamin K sangat berguna untuk
membantu proses pembekuan darah. Vitamin K mempunyai potensi dalam mencegah penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke, karena efeknya yang dapat mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh faktor timbunan plak kalsium.


Antikanker

Pir baik untuk mencegah radikal bebas disebabkan kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Vitamin C memacu sel darah putih melawan infeksi, membunuh bakteri dan virus, serta meregenerasi vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan larut lemak, sedang vitamin C larut air. Tanpa kehadiran vitamin C, vitamin E akan teroksidasi oleh radikal bebas. Konsumsi pir juga dapat menghindari kerusakan organ hati. Glutathione dalam pir diperlukan dalam metabolisme hati untuk menghilangkan racun dan juga sebagai antioksidan utama di dalam tubuh. Konsumsi buah yang kaya glutathione mengurangi sekitar 36 persen risiko gangguan organ hati..


Buah pir mengandung asam klorogenat (chlorogenic acid) yang merupakan salah satu bagian dari asam hidroksi sinamat (hydroxy cinnamic acid). Asam hidroksi sinamat ini berperan sebagai antioksidan yang dapat membendung pembentukan sel kanker. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa asam tersebut mampu mencegah pertumbuhan bakteri Shigella sonnei, yang menjadi penyebab penyakit pada saluran pencernaan.

Asam hidroksi sinamat juga dapat mencegah terjadinya kanker kolon. Kemampuan tersebut dimiliki karena asam itu dapat mengikat nitrat di dalam perut, sehingga menghambat terbentuknya nitrosamin. Nitrosamin merupakan senyawa karsinogenik (penyebab kanker) yang sangat potensial di dalam tubuh.

Asam hidroksi sinamat banyak terkumpul pada bagian kulit pir. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, konsumsi pir bersama kulitnya. bila untuk bayi, buah pir dikupas dahulu lalu di blender tanpa tambahan gula.



Kendalikan Tekanan Darah


Selain untuk menurunkan kadar kolesterol, kandungan serat pangan pada buah pir juga sangat berguna dalam sistem pencernaan. Konsumsi serat dalam jumlah cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus.


Buah Pir juga  dapat :  

a.menurunkan demam / panas tubuh. 
b. mengencerkan dan menghilangkan dahak pada batuk berdahak 
c.Kandungan serat dan tembaga pada buah pir juga dapat mencegah terjadinya kanker kolon. 
d.Kandungan serat yang tinggi menjadikan buah pir juga sangat baik bagi penderita diabetes.Pengidap kencing manis seperti orang lain juga harus makan sekurang-kurangnya empat hingga lima sajian buah dan sayur-sayuran setiap hari. 
e. Hampir separuh daripada kandungan serat di dalam buah pir, terdiri daripada bahan pektin dan dari penelitian  menunjukkan bahwa pektin dapat  mengurangi risiko kolesterol serum di dalam darah.
f. Memakan buah pir juga dikatakan dapat membantu mengurangkan risiko terkena serangan jantung karena pir adalah  buah yang hampir tiada lemak dan  ttidak  mengandung  kolesterol.

Semoga bermanfaat.
(Dari berbagai sumber)






telah dibaca

2 comments:

  1. Sangat bermanfaat.
    Blog ini cukup ramai sekali, penataannya juga cukup bagus ditambah dengan artikel yang bagus pula, sungguh sangat sempurna !!! Salam Kenal !!!
    Jangan lupa berkunjung ke blog saya
    Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. Nice info, kebetulan saya vegetarian,

    ReplyDelete